Slider

Kolom Muhammad Ridwan

PNPM Mandiri

Media Sosial

Review Film

Berita

Kuliner

Kang Pepih: Menulislah Seperti Sedang Muntah!

Pepih Nugraha
Pagi hari ini saya dapat "siraman rohani" yang luar biasa dari pendiri Kompasiana.com, Kang Pepih Nugraha. Melalui akun Facebook-nya beliau mengungkapkan bagaimana teknik menumpahkan semua ide dalam sebuah tulisan. Berikut tulisan Kang Pepih yang saya kutip dari laman FB Nulis Bareng Pepih. 

MENULISLAH SEPERTI SEDANG MUNTAH --

Menulislah seperti sedang muntah", kata-kata ini saya peroleh dari penulis buku produktif Izharry Agusjaya Moenzir saat kami ngopi bertiga bersama mantan diplomat Amerika Serikat, Stanley Harsha, di warung kopi di bilangan Senayan, Selasa kemarin. Maaf, kata "muntah" mungkin terasa menjijikkan. Tetapi, kata ini saya pakai apa adanya sebagai sebuah kutipan, wa bil khusus untuk menjelaskan makna yang terkandung dari ucapan Izharry itu.

Maksud dari kata "muntah" di sini, memang tidak ada arti lain selain mengeluarkan sisa-sisa makanan/minuman dari mulut karena berbagai sebab; mual, sakit kepala, masuk angin, dan lain-lain. Lantas, bagaimana menjelaskan "menulis seperti sedang muntah" itu?

Maksudnya tidak lain dan tidak bukan, menulis itu adalah pekerjaan mengeluarkan segala hal atau seluruh pikiran yang terlintas di kepalamu. Jangan pernah berhenti sebelum isi pertutmu keluar semua. Seperti halnya muntah dalam arti sesungguhnya, kamu baru merasa lega setelah seluruh isi perut dikeluarkan dari mulut.

Tentu saja apa yang keluar dari mulut berupa muntah, yang boleh jadi menjijikkan itu, tidak sama dengan apa yang keluar dari isi kepalamu berupa tulisan. Nah, ketika pikiran yang dimuntahkan berupa tulisan itu sedang terjadi, kamu jangan pernah berhenti. Lalu setelah itu?

Barulah setelah itu isi pikiran yang dimuntahkan dari kepala berupa tulisan ditimbang-timbang, dibaca berkali-kali, disiangi, dihilangkan kata atau kalimat yang tidak perlu, lalu tambahkan kata-kata baru jika memang diperlukan. Selalu pegang adagium "writing is rewriting". Maksudnya, tidak ada tulisan sekali jadi, meski kamu sudah jadi penulis jagoan sekalipun. Menulis itu yang menulis berkali-kali, menulis berulang-ulang. Wah, ribet jadinya... ya memang begitu seharusnya!

Demikianlah ulasan sekejap mengenai trik dan cara jitu menulis, semoga tetap bermanfaat buat kamu-kamu semua. Dan..... muntahlah, eh.... menulislah!

PEPIH NUGRAHA


Jadi marilah kita muntahkan semua ide tulisan kita, keluarkan semua "ide yang ada di Kepala Kita" baru kita saring dan pilah menjadi sebuah tulisan yang cantik.

Selamat Hari Blogger Nasional!


Suasana Pesta Blogger 2007 (ash/detikINET)
Jakarta, Mediawarga.info - Selain akan mempunyai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) baru, hari ini, Senin (27/10/2014), Indonesia juga mempunyai peristiwa yang tak kalah penting. Hari Blogger Nasional.

Bila menelisik ke belakang, peringatan Hari Blogger pertama kali dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan informatika (Menkominfo) yang menjabat kala itu, Mohammad Nuh, ketika hadir dalam Pesta Blogger 2007.

Pesta Blogger yang berlangsung di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Sabtu 27 Oktober 2007 silam itu awalnya digelar sebagai ajang kopi darat (kopdar) blogger nasional untuk pertama kalinya.

Tanpa ada yang menduga sebelumnya, Mohammad Nuh yang hadir memberikan pembukaan secara spontan mengukuhkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional.