Slider

Kolom Muhammad Ridwan

PNPM Mandiri

Media Sosial

Review Film

Berita

Kuliner

Saatnya Pemuda Indonesia (kembali) Menggugat

Anda mungkin pernah mendengar suatu kisah yang diceritakan orangtua kita tentang shalat Istiqho di negeri Islam Andalusia, Spanyol. 

Diceritakan, negeri Islam tersebut pernah ditimpa kemarau  yang sangat  panjang. Selain kehancuran tanaman pertanian akibat kekurangan air, berbagai musibah lain terjadi silih berganti. Akhirnya Sultan Andalusia memerintahkan seorang ulama besar untuk menyelenggarakan  Shalat Istiqho di pusat pemerintahan. 

Sebagaimana lazimnya sebelum shalat Istiqho, Sultan harus berkhotbah. Namun, ketika Sultan hendak bekhotbah, mendadak suaranya hilang. Sultan tidak bisa berucap sepatah-pun. Akhirnya sang Ulama besar berusaha menyelamatkan sang Sultan dengan mengambil alih mimbar. Tapi, sangat ajaib, ulama besar itu pun mendadak bisu.
Shalat Istiqho yang dimaksudkan untuk menghilangkan satu musibah, ternyata malah mendatangkan musibah baru, para penguasa negeri mendadak bisu tidak bisa bicara. Ditengah kepanikan dan kebingungan jamaah sholat istqho, tiba-tiba seorang pemuda maju ke atas mimbar. Sang pemuda tersebut mulai mengucapkan salam dan meminta izin untuk berkhotbah menggantikan sang Sultan dan Ulama besar tadi. Sang pemuda mulai berkhotbah dengan suara yang tenang, bicaranya lancar dan fasih serta topiknya menarik, yakni “Menggugat para pemimpin atas dosa-dosa besarnya”.

Dengan tegas pemuda tersebut mengatakan bahwa musibah yang menimpa negeri Islam Andalusia terjadi karena kesalahan para penguasa negeri, baik Sultan, pejabat negara maupun  para ulama. Sang pemuda meminta Sultan dan semua pejabat bertobat. Ia menyebut satu persatu kesalahan para pemimpin negeri Islam tersebut dan meminta mereka mengakuinya dihadapan rakyat dan Allah SWT.