Slider

Kolom Muhammad Ridwan

PNPM Mandiri

Media Sosial

Review Film

Berita

Kuliner

Suara Partai Islam Naik, Mampukah Wujudkan Koalisi Islam?


Berdasarkan hasil sementara Quick Count 6  Lembaga Survey yakni CSIS, SMRC, RRI, LSI, Litbang Kompas, dan MetroTV, perolehan suara partai-partai Islam naik siginifikan jika dibandingkan dengan hasil perolehan suara pada pemilu 2009.

Pada tahun 2009, perolehan suara partai-partai Islam hanya sebesar 25,94 persen dengan rincian : Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 7,88 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 6,01 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 5,32 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,94 persen, dan Partai Bulan Bintang (PBB) 1,79 persen.

Sedangkan gabungan suara partai Islam pada Pemilu kemarin berdasarkan hasil Quick Count 6 lembaga survei mencapai 31,59 persen.  Perolehan suara Partai Islam dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Hadiri Kampanye di Lampung, Anis Matta: Kita Putihkan Istana

Hari ini saya meliput kampanye Partai Keadilan Partai Sejahtera (PKS) di GOR Saburai Bandar Lampung yang menghadirkan Anis Matta sebagai Presden PKS. Berikut tulisannya. yang dimuat di www.mediawarga.info


****


BANDAR LAMPUNG (Media Warga Online)-Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menghadiri kampanye terbuka PKS di GOR Saburai Bandar Lampung, Sabtu (22/03) siang.
Anis Matta tiba di GOR Saburai sekitar pukul 14.00 yang disambut meriah oleh ribuan kader dan simpatisan PKS. Anis Matta hadir bersama Sekjen PKS Taufik Ridho.

Dalam orasi politiknya, Anis Matta menyatakan kemenangan PKS sudah di depan mata, oleh karena itu seluruh kader  PKS harus bekerja keras untuk memenangkan PKS dalam pemilihan legislatif (Pileg) mendatang.


Anis Matta Pimpin Kampaye Terbuka di GOR Saburai Bandar Lampung, Sabtu (22/03) | Dok. Pribadi M. Ridwan
"Bau-bau Istana negara sudah tercium," Ungkap Anis Matta.

Menurut Anis Matta, giliran yang warna putih yang harus mendiami Istana negara karena warna merah, kuning, hijau, dan biru pernah mendiami Istana Negara. Anis Matta menjanjikan pemerintahan yang bersih dan sehat jika PKS memenangkan Pemilihan Presiden mendatang.

"PKS tahun ini akan menang! Mengapa? Karena Istana pernah rasa merah. Istana pernah rasa kuning. Istana pernah rasa hijau. Istana pernah rasa biru. Tapi Istana belum pernah rasa apa?" tanya Anis kepada 7 ribu kader yang memadati Gelanggang Olah Raga (GOR) Saburai. Seluruh GOR langsung bergemuruh dengan jawaban, "Putih!"

"Namun tiket untuk bisa mencalonkan kader terbaik PKS tergantung Pemilihan Legislatif mendatang" Tegas Anis Matta.

Oleh karena itu, Anis meminta kader PKS di Lampung bekerja keras untuk menambah kursi di DPR-RI.

"Saya harap Lampung bisa menyumbang minimal 4 kursi di DPR-RI" Ungkap Anis.

PKS Lampung pada Pileg tahun 2009 meraih 2 kursi untuk DPR-RI yang diwakili oleh Ustad Almuzzammil Yusuf dan Ustad Abdul Hakim.

Sementara itu, menurut Ketua DPW PKS Provinsi Lampung, Gufron Azis Fuadi,  elektabilitas PKS pada bulan Januari - Maret trend-nya terus naik.

"Butuh beberapa lompatan lagi bagi PKS untuk bisa meraih 3 besar" Ungkap Gufron  dalam orasi politiknya.

Dalam kampanye di GOR Saburai,  PKS tidak lagi melibatkan anak-anak terkait adanya himbauan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)yang melarang melibatkan anak-anak dalam kampanye Partai Politik.


Analisis Marxis Tentang Islam Politik


Bentuk imperialisme mengalami metamorfosis sejak berakhirnya perang dunia Kedua. Saat ini Amerika Serikat dan sekutunya mendominasi di seluruh dunia, baik secara ekonomi, politik maupun militer. Secara ekonomi, dominasi itu ditancapkan melalui lembaga-lembaga seperti IMF dan WTO. Sementara secara politis melalui pemimpin yang bisa dikendalikan dan dipengaruhi seperti yang terjadi di Irak, Afghanistan, dan Palestina, dan secara militer dengan cara pendudukan negara-negara berdaulat di Timur Tengah dan Asia Selatan.

Praktis, pasca berakhirnya perang dingin, Amerika Serikat dan sekutunya menjadi satu-satunya polisi dunia. Namun pasca peristiwa 11 September 2001, atau lebih dikenal dengan peristiwa 9/11 melalui kampanye Presiden George W. Bush yang disebut “Perang Melawan Teror”,  telah mengubah seluruh diskusi tentang relasi Islam dan Dunia Barat.  Mulai saat itu, Amerika Serikat mulai menghadapi penyeimbang baru yakni gerakan Islam Politik di seluruh dunia

Imbas dari kampanye “Perang Melawan Teror”, tidak hanya Al-Qaeda yang menjadi target, banyak gerakan Islam yang dianggap radikal, dan dicurigai berafiliasi dengan Al-Qaeda juga terkena imbasnya. Tidak hanya itu, gerakan Islam Politik yang tidak ada hubungan dengan Al-Qaeda-pun ikut diberangus.

Detik-detik Menentukan Perubahan Piagam Jakarta

Oleh: Muhammad Ridwan

Media Warga Online - Buya Syafii Maarif dalam bukunya yang berjudul “Islam dan Politik, Teori Belah Bambu Masa Demokrasi Terpimpin” menjelaskan dengan gamblang tentang perbedaan pandangan politik dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) beberapa bulan menjelang Kemerdekaan Indonesia.

Isu paling krusial dalam perdebatan tersebut, ialah pembicaraan tentang ideologi negara Indonesia yang bakal lahir itu. Isu politis-ideologis ini yang kemudian berdampak panjang dalam perjalanan sejarah modern Indonesia.

Menurut Buya Syafii Maarif, seandainya Dr. Rajiman tidak mengajukan pertanyaan tentang Philosofiishe Grondslag (landasan filofis) bagi negara yang hendak didirikan itu, mungkin situasinya menjadi lain.

Apalagi menurut kesaksian Bung Hatta, sebagian besar anggota BPUPKI tidak mau menjawab pertanyaan itu karena khawatir akan mengundang perpecahan dan memakan waktu lama.
Barangkali disamping khawatir, sebagaian besar memang tidak siap berfilsafat dalam situasi yang sangat mendesak tersebut.

Kemudian, menurut Buya Syafii berdasarkan kesaksian Bung Hatta, yang paling siap menjawab pertanyaan DR. Rajiman adalah Bung Karno dan Muhammad Yamin dari golongan nasionalis dan Ki Bagus Hadikusumo dari Muhammadiyah yang mewakili golongan Islam.