Slider

Kolom Muhammad Ridwan

PNPM Mandiri

Media Sosial

Review Film

Berita

Kuliner

» » Anti Korupsi itu Keren, Anti Korupsi itu Gaya Hidup


Oleh: Muhammad Ridwan *)

“Masyarakat harus disadarkan bahwa praktek korupsi cepat atau lambat akan memiskinkan mereka kembali. Oleh karena itu mereka harus sadar, harus ikut melawan praktek-praktek korupsi, juga melaporkannya,” Sujana Royat (Ketua Pokja Pengendali PNPM Mandiri/Deputi Koordinasi bidang penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masarakat).

Kemiskinan dan Korupsi  adalah permasalahan besar bangsa Indonesia saat ini. Kemiskinan dan Korupsi ibarat dua sisi mata uang, ada korelasi kuat.  Dimana ada kemiskinan, dipastikan  telah terjadi praktek korupsi. Penyebab kemiskinan memang multi dimensi, namun korupsi adalah variabel terbesarnya.

Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Indonesia ada tiga sektor yang sangat rawan terjadinya korupsi. Pertama, sektor pajak. Kedua, sektor pengelolaan sumber daya alam (SDA), Ketiga, perencanaan dan pemanfaatan anggaran Pemerintah. Kalau kita kaji, ketiga sektor tersebut sangat erat hubungannya dengan kesejahteraan rakyat.

Korupsi di Indonesia seolah-olah sudah menjadi budaya. Sebagian kalangan sudah menganggap korupsi adalah hal yang lumrah, tidak tabu lagi. Korupsi sudah seperti gaya hidup. Sebaliknya, berani jujur dan tidak korupsi, malah dianggap aneh. Melawan arus supaya tidak korupsi, siap-siap kehilangan jabatan, karir mandeg, dimusuhi, gak keren, dan harus siap hidup miskin.

Sangat berbahaya, ketika Korupsi sudah menjadi budaya, sulit untuk diberantas. Maka, untuk melawan budaya korupsi, satu-satunya jalan adalah dengan budaya juga, yaitu budaya anti korupsi.

Membudayakan anti korupsi dan membumikannya di Indonesia bukan perkara mudah.  Butuh gerakan bersama, komitmen dan kerjasama semua pihak, dan yang terpenting harus dimulai dari diri sendiri.

Edukasi adalah salah satu cara untuk menyebarluaskan budaya anti korupsi di masyarakat. Dengan Edukasi, bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa korupsi sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Dari Lampung untuk Indonesia Bersih

Salah satu ikhtiar membudayakan anti korupsi melalui edukasi telah dilakukan oleh kelompok civil society di Provinsi Lampung, melalui Jaringan Radio Komunitas Lampung (JRKL) untuk memantau pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, dan program pembangunan lainnya di Provinsi Lampung.

JRKL ikut aktif mengawasi pelaksanaan PNPM Mandiri dalam  rangka mencegah penyelewengan dana. Insiatif JRKL ini berdasarkan pemahaman bahwa mengawasi pemimpin dan pemberantasan korupsi bukanlah hak dan tugas pemerintah saja, namun masyarakat juga bertanggungjawab dalam penguatan tata kelola dan anti-korupsi.

Inisiasi JRKL yang merupakan bagian dari Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) mendapat apresiasi dari Kelompok Kerja (Pokja) pengendali PNPM Mandiri, sehingga Provinsi Lampung dijadilan tuan rumah dalam kegiatan tata kelola PNPM Mandiri yang baik dan anti korupsi.  Acara gong membumikan budaya anti korupsi ini diadakan pada tanggal 16 Mei 2013 bertempat di Tabek Indah Resort, Bandar Lampung.



Foto 1 : Pembukaan Acara Gelar Semangat PNPM Anti Korupsi Oleh Ketua Pokja Pengendali PNPM Mandiri, Sujana Royat.


Acara yang bertajuk “ Gelar Semangat PNPM Anti Korupsi : Toleransi Nol terhadap Korupsi” dibuka oleh Deputi Koordinasi bidang penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat, Sujana Royat.  Gelar semangat PNPM anti korupsi menghadirkan talkshow dengan tema “Hubungan Korupsi dan Kemiskinan” dengan nara sumber Wakil Mentri Hukum dan HAM, Deni Indrayana, Ketua Forum Peduli Memerangi Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Febri Hendri dari Indonesian Corruption Watch (ICW). Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Pos Paralegal dan stasiun JRKL di Pringsewu.

 
Foto 2 : Talkshow Hubungan Korupsi dan Kemiskinan yang menghadirkan Deni Indrayana (Wamenkumham), Bibit Samad Riyanto (Mantan Pimpinan KPK)  dan Febri Hendri dari ICW.

Dihadiri kurang lebih 200 orang peserta dari unsur pemerintah seperti Kejaksaan, BPKP, Lembaga/Kementerian Pelaksana PNPM Mandiri, perwakilan pelaku PNPM Mandiri, serta kalangan Media sebagai bagian dari strategi PNPM Mandiri Anti Korupsi.

Dalam gelaran tersebut dihadirkan pula testimoni anggota/lembaga masyarakat dalam pelaksanaan tata kelola PNPM Mandiri yang good governance serta partisipasi dalam melawan tindak pidana korupsi dari berbagai daerah, mulai dari Provinsi Bengkulu sampai Nusa Tenggara Barat.

Selain itu dilakukan pula penandatanganan kemitraan antara Kantor Bantuan Hukum (KBH) Lampung  dengan Pemerintah daerah setempat, serta deklarasi PNPM Mandiri "Nol Toleransi Terhadap Korupsi dan Afiliasi Partai Politik" oleh pelaku PNPM Mandiri. 

Kegiatan yang dilakukan mulai pukul 09.00 WIB, diakhiri dengan nonton bareng film anti korupsi hasil kerjasama PNPM Mandiri dengan KPK dengan judul “Balada Imah” dan “Yang Selalu Kembali”.  Kedua film tersebut menceritakan upaya masyarakat pedesaan dalam melawan tindak pidana korupsi.

Pesan Kuat dari Gelar Semangat PNPM Anti Korupsi.

Yang menarik dalam pemutaran  Film anti korupsi tersebut, diselingi dengan pendapat dari beberapa tokoh anti korupsi seperti, Sujana Royat, Anis Baswedan dan  M. Busyro Muqqodas tentang praktek korupsi di Indonesia. Berikut petikan pendapat ketiga tokoh anti korupsi tersebut :

“Masyarakat harus disadarkan bahwa praktek korupsi cepat atau lambat akan memiskinkan mereka kembali. Oleh karena itu mereka harus sadar, harus ikut melawan praktek-praktek korupsi, juga melaporkannya,” Sujana Royat.

“Sesungguhnya yang memiliki kewenangan untuk kewenangan untuk menikmati uang negara itu adalah rakyat, karena itu yang berdaulat adalah rakyat,” M. Busyro Muqoddas.

“Kalau masyarakat menginginkan adanya wilayah bebas korupsi, maka jadikan wilayah itu penuh pengawasan. Awasi mereka yang diberikan amanah. Kepala Desa, Camat, Bupati, pengelola koperasi, semua orang yang kita titipkan amanah. Di saat yang sama minta persetujuannya untuk diawasi. Awasi semuanya,” Anies Baswedan.

Kegiatan “Gelar Semangat PNPM Anti Korupsi” ditutup pada pukul 21.00. Pesan dari penyelenggaraan tersebut sangat kuat, yaitu seluruh rakyat Indonesia harus berpatisipasi melawan korupsi, karena korupsi seperti kanker yang bisa menggeroti prikehidupan masyarakat dan bangsa. Kemudian anti korupsi harus menjadi budaya. Masyarakat harus menganggap anti korupsi itu keren, anti korupsi itu gaya hidup.

*) Askorkorkot Mandiri PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Share Artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

0 komentar

Bagaimana Pendapat Anda?