Slider

Kolom Muhammad Ridwan

PNPM Mandiri

Media Sosial

Review Film

Berita

Kuliner

» » SAPTATURA (Tujuh Tuntutan Rakyat)


Kampus UI, 12 Mei 2008

Bagi Mahasiswa, Bulan Mei setiap tahunnya mempunyai arti yang sangat penting, bisa disebut sebagai bulan "keramat" bagi Bangsa Indonesia. Bulan Mei 2008, merupakan satu dasawarsa peringatan reformasi yang digulirkan mahasiswa, kemudian satu abad peringatan kebangkitan nasional serta peringatan hari pendidikan nasional.

Namun kondisi ideal bangsa dan negara yang diharapkan oleh para penggagas terbentuknya nasionalisme Indonesia melalui organisasi Budi Oetomo, dan para Mahasiswa saat ini masih jauh dari kenyataan, Bangsa Indonesia sedang mengalami kerawanan nasionalisme serta rentan kembali terjerembab masuk kedalam krisis ekonomi jilid kedua. Tentu saja Mahasiswa sebagai salah satu elemen bangsa yang selalu berada di garis terdepan yang menginginkan perubahan sejak satu abad silam, merasa resah kembali. Keresahan tersebut ditambah dengan lemparan "bola panas" dari Pemerintah yang berencana menaikkan harga BBM.

Momentum peringatan 10 tahun Tragedi Trisakti yang menjadi trigger kejatuhan Rezim Orde Baru dimanfaat pula oleh Mahasiswa untuk melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia pada hari Senin, 12 Mei 2008 mengepung Istana Merdeka, tidak terkecuali BEM Universitas Indonesia dengan ciri khas jaket kuningnya.

Mahasiswa UI berangkat dari Kampus Depok dengan beberapa buah Bus. Mahasiswa berdemonstrasi sampai esok harinya dengan menginap di Depan Istana Merdeka. Pada hari Selasa pagi , tanggal 13 Mei 2008 akhirnya para Mahasiswa menarik diri dari Istana Merdeka dan kembali ke Kampus masing-masing. Namun aksi Mahasiswa tersebut dilanjutkan di masing-masing Kampus, dengan melakukan orasi oleh para aktifis kampus.

Dalam demonstrasi dua hari tersebut, Mahasiswa menyuarakan tuntutan yang disebut dengan SAPTATURA atau Tujuh Tuntutan Rakyat, sebagai bentuk keprihatinan terhadap Bangsa. Adapun isi Saptatura terdiri dari :
  1. Menuntaskan reformasi birokrasi dan reformasi peradilan menuju terwujudnya supremasi hukum
  2. Bebaskan Indonesia dari korupsi
  3. Prioritaskan pembangunan sektor pertanian untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional
  4. Pengembangan energi terbaharukan yang berbasis kerakyatan
  5. Selamatkan Pendidikan Indonesia dari ketidakadilan
  6. Meningkatkan seluruh tanggungjawab elemen bangsa dalam pembangunan dan penerapan pola hidup berwawasan lingkungan
  7. Menuntut akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang bermutu, merata dan terjangkau.
Mahasiswa berharap pemerintah menunda kenaikan harga BBM dan mencari cara lain guna menutupi defisit APBN yang selama ini dijadikan alasan Pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan tersebut. Mahasiswa menyadari saat ini sedang terjadi krisis ekonomi global yang diakibatkan krisis kredit perumahan di Amerika Serikat dan kenaikan harga BBM yang meroket hingga mendekati harga 130 US dollar per barel, namun selayaknya Pemerintah juga melihat ekses yang diakibatkan selanjutnya, akibat kenaikan harga BBM. Mahasiswa melihat, walaupun ada penyaluran subsidi langsung terhadap masyarakat miskin melalui BLT (Bantuan Langsung Tunai), namun hal tersebut tidak bisa menyelesaikan masalah kemiskinan sampai ke akarnya. Akan tetapi menjadikan masyarakat miskin selalu tergantung kepada Pemerintah.

Kemudian pengalihan subsidi minyak ke bidang pendidikan dan kesehatan pada tahun 2005, ditenggarai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Banyak penyimpangan dalam penyaluran program BOS (Biaya Opersional Sekolah) dan Program Askeskin, begitupun dalam penyaluran BLT. Mahasiswa berharap Pemerintah belajar dengan pengalaman pada tahun 2005 tersebut.

Menurut BEM UI, kenaikan BBM merupakan kebijakan kontra produktif dengan apa yang diserukan melalui SAPTATURA. Kilas balik 10 tahun silam yang masih di ingat Penulis saat itu, selain Tragedi Trisakti yang menjadi trigger kejatuhan Rezim Orde, sumbu api gerakan mahasiswa waktu itu adalah protes kenaikan harga BBM sebelum bulan Mei 1998, yang dilakukan serempak diseluruh Indonesia. Pertanyaan sekarang, apa akan terjadi Reformasi jilid kedua, hanya karena kenaikan BBM??

Share Artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

0 komentar

Bagaimana Pendapat Anda?