Pesawat berwarna abu-abu kehitaman itu terbang rendah di langit Sekupang menuju Singapura. Saking rendahnya, sisi kanan dan kiri sayap pesawat itupun dapat jelas terlihat. Kemudian Tribunnews.com menjelaskan, belum diketahui pasti apa tujuan pesawat perang asing itu melintas di langit Batam. Namun kehadiran pesawat perang ini sempat menjadi perbincangan di tengah hangatnya protes Singapura terkait kemunculan kapal perang Indonesia yang diberi nama Usman Harun.
Slider
Kolom Muhammad Ridwan
PNPM Mandiri
Media Sosial
Review Film
Berita
Kuliner
Pesawat berwarna abu-abu kehitaman itu terbang rendah di langit Sekupang menuju Singapura. Saking rendahnya, sisi kanan dan kiri sayap pesawat itupun dapat jelas terlihat. Kemudian Tribunnews.com menjelaskan, belum diketahui pasti apa tujuan pesawat perang asing itu melintas di langit Batam. Namun kehadiran pesawat perang ini sempat menjadi perbincangan di tengah hangatnya protes Singapura terkait kemunculan kapal perang Indonesia yang diberi nama Usman Harun.
Loyalis Anas: Perpu Penyelamatan MK Harus Dicurigai
By: Mediawarga.id on 12.20 / comment : 0 Berita, MK, Politik
Ma'mun Murod Al-Barbasy |
PNPM Mandiri akan Gelar Kegiatan Anti Korupsi
By: Mediawarga.id on 23.25 / comment : 0 Berita, PNPM Mandiri
Prediksi: Aher Pemenang Pilgub Jabar
By: Mediawarga.id on 14.27 / comment : 0 Berita, Opini, Politik
- Aher- Demiz : 32.79%
- Dede Yusuf - Lex : 28.39%
- Rieke - Teten : 16.62%
- Yance - Tatang : 14.17%
- Dikdik - Cecep : 7.05%
- Aher- Demiz : 37.69%
- Dede Yusuf - Lex : 30.20%
- Rieke - Teten : 15.48%
- Yance - Tatang : 12.44%
- Dikdik - Cecep : 4.19%
- Aher- Demiz : 26.6%
- Dede Yusuf - Lex : 18.6%
- Rieke - Teten : 15.48%
- Yance - Tatang : 11.4%
- Dikdik - Cecep : 2.4%
Lagi, Tamparan untuk Bangsa Indonesia
By: Mediawarga.id on 17.00 / comment : 0 Artikel, Berita, Kesra, Opini
Dera, bayi caesar yang terlahir prematur di RS. Zahira, Pasar Minggu, akhirnya meninggal karena gangguan pernapasan. Penyebabnya, keterbatasan peralatan NICU (ICU khusus Bayi) di RS. Zahira, akhirnya Dera harus dirujuk ke RS yang lebih lengkap peralatannya. Namun, nyawanya tidak tertolong, karena terlambat menerima penanganan medis lebih lanjut.
Dera yang terlahir kembar, merupakan anak dari pasangan Eliyas Setyo Nugroho (20 tahun) dan Lisa Darwati (21 tahun). Saudaranya Dara Nur Anggraeni (usia 8 hari) masih bisa diselamatkan. Kini sedang dirawat di RS. Tarakan, Jakarta.
Seperti biasa, setelah kasus Dera di ekspose media, terjadi perdebatan diranah publik. Menurut Ketua Satgas Perlindungan Anak (PA), Muhammad Ichsan, kembali terjadi diskriminasi pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin. Ichsan mengkritik sikap RS yang menolak pasien dan selalu mengatakan bahwa tidak ada kamar alias penuh saat ditunjukkan surat rujukan.
"Jadi pasien belum bicara alat, baru memberikan surat rujuk doang, tapi langsung ditolak," ujar Ichsan. Dilansir Okezone.com (19/02/2013).
Pernyataan Satgas PA langsung dibantah oleh Pemerintah melalui Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi. Menteri Kesehatan menegaskan, bayi Dera tidak bisa langsung mendapatkan perawatan karena keterbatasan fasilitas, bukan karena status ekonomi orang tuanya.
“Itu bukan karena kemiskinan, memang karena tidak ada fasilitasnya". Papar Nafsiah Mboi, mengutip dari bisnis.com.
Kasus Dera, menyeret juga program teranyar Joko Widodo (Jokowi), Kartu Jakarta Sehat (KJS). Program KJS, oleh beberapa pengamat dianggap tidak efektif. Namun, hal tersebut dibantah Jokowi. Menurut Jokowi, Program KJS sudah benar, namun fasilitas rumah sakit yang perlu ditingkatkan.
"KJS-nya jalan, tapi pendukung di rumah sakitnya yang belum siap 100 persen," kata Gubernur DKI mengutip dari detik.com, Senin (18/2/2013).
Bapak Blogger Bogor Itu Telah Tiada
By: Mediawarga.id on 07.44 / comment : 0 Berita
Kerusakan pada koridir ekologi menjadi biang keladi bencana yang merebak dan meluas. Beragam kasus bencana longor yang terjadi di Bogor dan Cianjur yang berujung malapetaka kematian serta banjir yang semakin meluas di Bekasi, Depok, dan Jakarta merupakan bencana ekologi akibat kerusakan koridor ekologis daerah aliran sungai yang semakin parah dan akut.
Hal ini dikatakan Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat Dadan Ramdan dalam siaran pers di Bandung, Kamis (17/1/2013).
Istana Banjir, SBY Gulung Celana
By: Mediawarga.id on 16.33 / comment : 0 Berita
"Presiden tidak masalah Istana banjir, yang penting rakyat yang terkena banjir segera mendapat bantuan," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha. Presiden berkeliling meninjau banjir bersama Menlu Marty Natalegawa dan Sekretaris Pribadi Kusnanto. Air kini telah surut dari Istana.
Keterangan foto: Berkaos T-Shirt dan menggulung celananya, Presiden SBY meninjau banjir di Wisma Negara, kompleks Istana Jakarta, Kamis (17/1) pagi. (foto: anung/presidensby.info)
Dari Bukit Hambalang Memandang Tanah Kelahiran [Bagian Kedua]
By: Mediawarga.id on 18.48 / comment : 0 Berita, Informasi, Opini
ooooOoooo
Dari Bukit Hambalang Memandang Tanah Kelahiran
By: Mediawarga.id on 23.32 / comment : 0 Berita, Informasi, Opini
“Hattrick” Kemenangan Rakyat Palestina
By: Mediawarga.id on 19.21 / comment : 0 Artikel, Berita, Opini, Politik
KTT ASEAN 2012: Adu Kuat (Pengaruh) China-AS
By: Mediawarga.id on 18.59 / comment : 0 Artikel, Berita, Opini, Politik
KTT ASEAN tahun 2012 yang dilaksanakan di Phnom Penh, Kamboja, berakhir antiklimaks. Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan delapan negara mitranya tidak mencapai sebuah “konsensus bulat” tentang bagaimana cara menangani konflik di Laut China Selatan (LCS).
Konsep Self Defense : Untuk Israel atau Palestina?
By: Mediawarga.id on 18.40 / comment : 0 Berita, Opini, Politik
Notes From Lampung : NKRI Harga Mati Vs. Kesejahteraan Rakyat
By: Mediawarga.id on 18.29 / comment : 0 Berita, Opini, Politik
Program Keluarga Harapan di Kabupaten Bogor
By: Mediawarga.id on 00.17 / comment : 0 Berita
Salah satu kendala pelaksanaan PKH di Kabupaten Bogor adalah data RTSM yang belum lengkap, ada sebagian RTSM yang seharusnya dapat bantuan dari PKH, tapi luput terdata. Contoh kasus terjadi di Kecamatan Cibinong sebagai salah satu wilayah yang mendapat PKH di Kabupaten Bogor Di Kecamatan Cibinong, masih banyak RTSM yang belum mendapatkan bantuan dana PKH. Hal tersebut disebabkan data yang dipakai adalah data lama yang belum diperbaharui.
Kendala tersebut diakui oleh Nurhayati Rahmah, Fasilitator PKH Kecamatan Cibinong yang ditemui oleh Media Warga Online kemarin (06/10/10). Menurut Nurhayati setiap Kelurahan di Kecamatan Cibinong, RTSM penerima PKH jumlahnya berbeda tergantung banyaknya RTSM yang memenuhi kriteria berdasarkan data BPS. "Permasalahanya kami (Fasilitator PKH-Red) tidak mendata langsung, karena data RTSM bersumber dari BPS langsung, kami hanya mendata ulang atau cross check saja'' Ungkap Nurhayati.
Menurut Nurhayati dari 12 Kelurahan di Kecamatan Cibinong, Kelurahan Harapan Jaya adalah penerima bantuan PKH paling rendah, hanya sebanyak 6 RTSM. Sedangkan penerima bantuan paling besar adalah Kelurahan Nanggewer sebanyak 212 RTSM.
Berikut jumlah RTSM penerima dana PKH masing-masing Kelurahan di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor berdasarkan data Tim Fasilitator PKH Kecamatan Cibinong :
1. Harapan Jaya : 6 RTSM
2. Pondok Rajeg : 18 RTSM
3. Sukahati : 28 RTSM
4. Karadenan : 196 RTSM
5. Pabuaran : 101 RTSM
6. Tengah : 41 RTSM
7. Ciriung : 75 RTSM
8. Cirimekar : 11 RTSM
9. Nanggewer Mekar : 75 RTSM
10. Cibinong : 90 RTSM
11. Pakan Sari : 156 RTSM dan
12. Nanggewer ; 212 RTSM
Harapannya data penerima PKH di Kabupaten dapat diperbaharui, sehingga menjadi data yang valid dan bisa lebih memacu anak-anak dari keluarga miskin di Kabupaten Bogor untuk tetap bisa sekolah.
(Muhamad Ridwan)
Referensi tulisan :
1. Tabloid Sambung Hati 9949 Edisi 71.
2. Data Tim Fasilitator PKH Kecamatan Cibionong
3. www.kompas.com
Sumber Foto : www.google.com
Asa Baru Keluarga Pak Syair
By: Mediawarga.id on 23.54 / comment : 0 Berita
Keduanya meninggal karena sakit yang sudah lama di derita. Sekarang Pak Syair hanya tinggal dengan 2 adiknya yang bernama Yusuf (30 tahun) dan Madsanih (26 tahun). Pak Syair sendiri masih hidup melajang. Dari 3 bersaudara tersebut, 1 orang dalam kondisi sakit parah yaitu Yusuf yang menderita penyakit TBC yang tidak berbeda jauh penyakit yang diderita oleh adik dan bapaknya yang telah meninggal.
Melihat dari kondisi rumah Pak Syair memang sangat tidak layak huni. Lantainya masih tanah dan berdinding bilik yang sudah rusak. Dapur dan kamar mandinya sanga tidak layak. Dari segi kesehatan sangat tidak baik.
Musibah dan penderitaan yang di alami keluarga Pak Syair mengetuk hati anggota BKM Mandiri Karadenan dan masyarakat sekitar untuk membantu keluarga tersebut. Bantuan pertama yang berikan adalah memberikan pengobatan kepada Yusuf yang sedang sakit, supaya tidak menjadi korban berikutnya. Kemudian bantuan kedua adalah merehab total rumah Pak Syair melalui dana BLM PNPM dan Swadaya Masyarakat.
Panitia pelaksana rehab total rumah Pak Syair dilaksanakan oleh KSM Al-Karomah RW. 13. Selain rumah Pak Syair, ada 2 rumah lain yang di rehab oleh KSM Al-Karomah. Khusus untuk rumah Pak Syair alokasi dana BLM sebesar Rp. 8.093.000,- dan swadaya Rp. 7.010.000,-.
Menurut ketua KSM Al-karomah Rahmat Hidayat, dana swadaya masyarakat untuk rumah Pak Syair diluar dugaan. Swadaya dalam bentuk dana saja hampir Rp. 9 juta, belum dalam bentuk material dan tenaga kerja. "Antusiasme warga membantu keluarga Pak Syair didorong karena keprihatinan warga terhadap kondisi keluarga tersebut" Ujar Pak Rakmat kepada Media Warga Online. "Donatur tidak hanya datang dari warga RW. 13 tapi juga dari luar kelurahan" pungkas Pak Rahmat.
"Saya ucapkan terima kasih kepada PNPM dan BKM atas segala bantuannya, Saya tidak mengira dapat bantuannya sebesar ini" ungkap Pak Syair kepada media warga Online.
Ketika Media Warga Online menyambangi rumah Pak Syair, tampak sudah 70% kemajuan pekerjaannya. Lantainya sudah dipasang keramik dan dindingnya sudah di plester. Ya, rumah Pak Syair sekarang sudah tampak seperti rumah Tipe 45....Semoga berbahagia dan sehat selalu di rumah barunya Pak Syair !! Allah SWT akan selalu menolong orang-orang yang sabar!!.
Oleh : Muhamad Ridwan ( Senior Fasilitator Tim 18 PNPM Kab. Bogor).
Rumah Sederhana Untuk Pak Inin
By: Mediawarga.id on 22.56 / comment : 0 Berita
CIBINONG - Hati Penulis sangat terhenyak ketika melihat rumah tinggal Pak Inin (65 tahun), tempat tinggalnya tidak tepat disebut rumah, lebih tepat sebuah gubuk....atau apalah (penulis sulit cari padanan katanya). Yang pasti tempat tinggalnya sangat tidak layak dan sangat kontras dengan rumah disekitarnya. Pak Inin tinggak sendiri di tempat tersebut. Anak-anaknya sudah menikah semua dan sudah mandiri.Pak Inin tinggal di Kampung Pisang RT. 01/07 Kelurahan Karadenan. Pekerjaan sehari-hari beliau adalah menjual daun singkong di sekitar Kelurahan Karadenan, sesekali menjadi anggota keamanan sebagai Hansip jika ada yang hajatan atau pada saat ada Pemilu di Kampungnya.
Dari data Rencana Pengunaan Dana (RPD) BLM tahap 1, BKM Mandiri Karadenan akan melaksanakan kegiatan renovasi rumah tidak layak (rutilahu) sebanyak 5 unit dengan total anggaran Rp. 47.429.000,- dengan perincian dana dari BLM sebesar Rp. 31.106.000,- dan swadaya sebesar Rp. 16.323.000,- yang akan dilaksanakan oleh KSM Inayah 2 Unit, berlokasi di RW. 07 dan KSM Al-Karomah 3 unit, berlokasi di RW. 13.
Menurut Pak Inin, beliau sangat senang dan bersyukur kepada Allah SWT atas bantuan yang diterimanya. "Saya sangat senang sekali, terima kasih kepada BKM dan Pemerintah atas bantuannya" Ungkap Pak Inin kepada Media Warga Online beberapa waktu lalu.
Ya, walaupun rumah yang dibangun oleh KSM Inayah sangat sederhana namun jauh lebih baik dari tempat terdahulu. Saat ini pekerjaan rumahnya sudah mencapai 75%. Semoga rumah yang tidak terlalu besar itu bisa menjadi tempat bernaung Pak Inin menjalani masa senjanya.
Oleh : Muhamad Ridwan (Senior Fasilitator Tim 18 PNPM Kab. Bogor)
Desa Ku Indah Karena Paving Block
By: Mediawarga.id on 22.02 / comment : 0 Berita
SAPTATURA (Tujuh Tuntutan Rakyat)
By: Mediawarga.id on 18.54 / comment : 0 Berita
Kampus UI, 12 Mei 2008
Namun kondisi ideal bangsa dan negara yang diharapkan oleh para penggagas terbentuknya nasionalisme Indonesia melalui organisasi Budi Oetomo, dan para Mahasiswa saat ini masih jauh dari kenyataan, Bangsa Indonesia sedang mengalami kerawanan nasionalisme serta rentan kembali terjerembab masuk kedalam krisis ekonomi jilid kedua. Tentu saja Mahasiswa sebagai salah satu elemen bangsa yang selalu berada di garis terdepan yang menginginkan perubahan sejak satu abad silam, merasa resah kembali. Keresahan tersebut ditambah dengan lemparan "bola panas" dari Pemerintah yang berencana menaikkan harga BBM.
Momentum peringatan 10 tahun Tragedi Trisakti yang menjadi trigger kejatuhan Rezim Orde Baru dimanfaat pula oleh Mahasiswa untuk melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia pada hari Senin, 12 Mei 2008 mengepung Istana Merdeka, tidak terkecuali BEM Universitas Indonesia dengan ciri khas jaket kuningnya.
Mahasiswa UI berangkat dari Kampus Depok dengan beberapa buah Bus. Mahasiswa berdemonstrasi sampai esok harinya dengan menginap di Depan Istana Merdeka. Pada hari Selasa pagi , tanggal 13 Mei 2008 akhirnya para Mahasiswa menarik diri dari Istana Merdeka dan kembali ke Kampus masing-masing. Namun aksi Mahasiswa tersebut dilanjutkan di masing-masing Kampus, dengan melakukan orasi oleh para aktifis kampus.
Dalam demonstrasi dua hari tersebut, Mahasiswa menyuarakan tuntutan yang disebut dengan SAPTATURA atau Tujuh Tuntutan Rakyat, sebagai bentuk keprihatinan terhadap Bangsa. Adapun isi Saptatura terdiri dari :
- Menuntaskan reformasi birokrasi dan reformasi peradilan menuju terwujudnya supremasi hukum
- Bebaskan Indonesia dari korupsi
- Prioritaskan pembangunan sektor pertanian untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional
- Pengembangan energi terbaharukan yang berbasis kerakyatan
- Selamatkan Pendidikan Indonesia dari ketidakadilan
- Meningkatkan seluruh tanggungjawab elemen bangsa dalam pembangunan dan penerapan pola hidup berwawasan lingkungan
- Menuntut akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang bermutu, merata dan terjangkau.
Menurut BEM UI, kenaikan BBM merupakan kebijakan kontra produktif dengan apa yang diserukan melalui SAPTATURA. Kilas balik 10 tahun silam yang masih di ingat Penulis saat itu, selain Tragedi Trisakti yang menjadi trigger kejatuhan Rezim Orde, sumbu api gerakan mahasiswa waktu itu adalah protes kenaikan harga BBM sebelum bulan Mei 1998, yang dilakukan serempak diseluruh Indonesia. Pertanyaan sekarang, apa akan terjadi Reformasi jilid kedua, hanya karena kenaikan BBM??