Slider

Kolom Muhammad Ridwan

PNPM Mandiri

Media Sosial

Review Film

Berita

Kuliner

» » » Dari Conference on Development After 2015 di Shanghai

Oleh:Andi Hakim

1. Cina akan bergerak dari manufactured society menjadi value-added society.
2. China akan menjajaki kemungkinan mengubah paradigma "imitasi" kepada "innovasi".
3. Investasi China bagi Pembangunan akan diarahkan ke sektor-sektor skala menengah-kebawah di negara-negara berkembang.
4. Cina akan membuka generic industry for information dengan dukungan pendanaan bagi implementasi IT lewat Waebo (facebook ala china) dan Baidu (google ala china).
5. Cina akan mengurangi investasi di ASEAN tetapi mendukung ASEAN sebagai investor.

Belajar dari semua poin, sebetulnya politik investasi ekonomi Cina itu alami saja. Mereka tidak tertarik menawarkan pola Strategic Aid gaya Amrik, Conditional Aid ala Barat, Humanitarian Aid versi Skandinavia, atau Trade for Aid ala Jepang.

Buat mereka, dasar pasar itu sederhana; orang berkumpul, orang butuh, orang belanja. Purchase power (daya beli) hanya bisa langgeng dengan dua cara; pertama memberi orang uang dalam bentuk hutang, atau membiarkan mereka kaya dengan membangun.

Cara kedua adalah yang dipilih Cina, mereka lebih senang berdagang dengan orang yang punya uang dari kerja bukan dengan orang yang punya uang dari hutang.

Apa yang dirangkumkan Prof Li; Jika dua orang miskin bertemu maka hanya tersaji air putih, bila dua orang kaya bertemu paling sedikit ada anggur di meja.

Bagi Cina, bantuan pembangunan eropa-jepang-us hanya menghasilkan tukang hutang. Inilah mengapa
kenaikan investasi China di Asia, Africa, dan South America mengkhawatirkan Westerian Old Donor.

Share Artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

0 komentar

Bagaimana Pendapat Anda?