Slider

Kolom Muhammad Ridwan

PNPM Mandiri

Media Sosial

Review Film

Berita

Kuliner

» » » Liberalirasi Dan Pemiskinan Dalam Ruang

Oleh : Andi Hakim 
(Seorang Aktifis, Akademisi, Tinggal di Jerman)

Sedikit yang membahas kaitan antara liberalisasi perdagangan dengan kemiskinan yang membuat tingkat spasial inequilitas (kesenjangan dalam ruang hidup) semakin tinggi.

Demi menerangkan hal ini, mula-mula adalah bahwa tingkat disparitas kemiskinan dapat dilihat dari dua jurusan: pertama jurang pendapatan (income gap), dan kedua lokus spasial (ruang) seperti kota vs. desa, urban vs rural.

Bila beberapa tahun lalu orang masih percaya bahwa umumnya penduduk miskin itu ada di desa (dengan alasan mereka kurang terdidik, pekerja kasar, dan sektor pertanian), maka trend arah kemiskinan mulai bergerak dari desa ke kota, dari rural ke urban, atau dari negara miskin ke negara "middle income" alias berkembang.

Bagaimana model ini dapat diterangkan;


Pertama bahwa anggapan sebelumnya bahwa orang desa akan menjadi lebih miskin karena free-trade atau liberalisasi itu karena alasan; Penerapan tarif import-eksport membuat harga komoditas, pupuk, bibit baik di kota dan di desa sama. Namun akan berbeda jika ditambahkan ongkos distribusi yang membuat barang2 di desa lebih mahal.

Kedua bahwa industrialisasi memaksa tanah di desa beralih fungsi menjadi kawasan industri karena murah dan menggeser penggarap jadi buruh di pabrik.

Dari dua alasan ini, maka ada hal lain yang sebetulnya membuat peta kemiskinan dari desa bergeser ke kota; yaitu kenyataan jika di kota berkembang bisnis retail dan jasa; jenis usaha ini memprioritaskan pekerja dengan usia antara 18-31 tahun.

Apabila kita perhatikan; sebetulnya jenis liberariasi sektor jasa ini yang membuat struktur sosial bergeser dan berubah. Jika usia produktif kaum muda ini dihabiskan untuk pekerjaan kasir, pergudangan, cleaning service, dll. maka mereka sebetulnya dipaksa untuk meninggalkan dunia pendidikan.

Di sisi lain, pemaksimalan usia produktif di sektor jasa ringan ini sebetulnya juga mengubah struktur penghasil keuangan bagi keluarga; Sekarang banyak orang tua yang terpaksa tinggal di rumah, sementara anak-anak muda yang sebaiknya bersekolah harus bekerja menopang keluarga.
Sumber Tulisan :

Share Artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

0 komentar

Bagaimana Pendapat Anda?